Apa Itu Sekolah Rakyat? Manfaat, Program, dan Peranannya dalam Pendidikan
Membuka Akses Pendidikan Lewat
Sekolah Rakyat
Ketimpangan akses pendidikan masih menjadi masalah nyata di Indonesia. Tidak semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk duduk di bangku sekolah formal karena faktor ekonomi, jarak, maupun keterbatasan infrastruktur.
Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan
bahwa angka putus sekolah di tingkat dasar dan menengah masih cukup tinggi,
terutama di daerah pedesaan dan wilayah terpencil.
Di tengah kondisi ini, Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban. Ia bukan hanya sebuah alternatif pendidikan, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang menekankan kesetaraan, solidaritas, dan kesempatan yang sama bagi semua anak.
Banyak komunitas relawan, mahasiswa, hingga tokoh masyarakat bergabung dalam inisiatif ini dengan keyakinan bahwa pendidikan adalah hak asasi, bukan kemewahan.
Baca Juga : Meretas Jalan Buntu, Menjawab Tantangan Kesetaraan Akses Pendidikan di Indonesia
Apa Itu Sekolah Rakyat?
Sekolah Rakyat adalah bentuk
pendidikan non-formal yang dikelola oleh masyarakat dengan semangat gotong
royong. Filosofinya sederhana: siapa pun berhak mendapat ilmu tanpa dibatasi
biaya atau status sosial.
Akar dari Sekolah Rakyat dapat ditelusuri sejak zaman pergerakan nasional. Tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa dengan visi “pendidikan untuk memerdekakan.”
Semangat
itu kini hadir kembali dalam Sekolah Rakyat, yang lebih fleksibel, tanpa
kurikulum kaku, serta menekankan pengalaman belajar yang relevan dengan
kehidupan sehari-hari.
Kelasnya bisa berlangsung di
balai desa, teras rumah warga, ruang terbuka hijau, hingga pantai. Tidak ada
seragam wajib atau ujian yang menekan. Yang ada adalah suasana belajar penuh
kebersamaan.
Manfaat Sekolah Rakyat
Kehadiran Sekolah Rakyat
membawa dampak nyata, tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga keluarga dan
masyarakat. Beberapa manfaat utamanya antara lain:
- Akses pendidikan inklusif : membuka jalan bagi
anak-anak putus sekolah dan mereka yang tidak mampu masuk sekolah formal.
- Peningkatan literasi dasar : fokus pada kemampuan
baca, tulis, dan hitung yang menjadi pondasi untuk kehidupan.
- Penguasaan keterampilan praktis : banyak Sekolah Rakyat
mengajarkan bercocok tanam organik, kerajinan tangan, hingga keterampilan
digital sederhana.
- Pemberdayaan keluarga : tidak jarang orang tua
juga dilibatkan dalam program belajar, misalnya pelatihan wirausaha kecil.
- Menumbuhkan kepercayaan diri : anak-anak yang
sebelumnya merasa tertinggal menjadi percaya diri karena bisa belajar
sesuai ritme mereka.
- Memperkuat solidaritas sosial : Sekolah Rakyat adalah
bukti bahwa pendidikan dapat tumbuh dari kepedulian komunitas.
Lokasi Sekolah Rakyat di Indonesia
Sekolah Rakyat dapat ditemukan
di berbagai daerah, baik pedesaan maupun perkotaan.
- Di pedesaan Jawa Tengah, terdapat Sekolah Rakyat
yang mengadakan kelas malam, sehingga anak-anak bisa belajar setelah
membantu orang tua di sawah.
- Di Sulawesi, komunitas nelayan
mendirikan Sekolah Rakyat dengan fokus literasi maritim dan pengetahuan
tentang kelestarian laut.
- Di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, Sekolah Rakyat hadir
untuk anak jalanan, memberikan pelajaran dasar, seni musik, hingga
keterampilan wirausaha.
Keberagaman lokasi ini
menunjukkan bahwa Sekolah Rakyat bukan hanya solusi untuk satu daerah tertentu,
melainkan gerakan nasional yang menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Program Unggulan Sekolah Rakyat
Program yang dijalankan di
Sekolah Rakyat umumnya menyesuaikan kebutuhan lokal. Beberapa di antaranya
adalah:
- Kelas literasi dasar untuk baca, tulis, dan
hitung.
- Workshop keterampilan kerja seperti menjahit,
bertani, membuat kerajinan tangan, dan penggunaan teknologi sederhana.
- Pendidikan lingkungan dan kesehatan yang relevan dengan
kondisi masyarakat setempat.
- Perpustakaan komunitas dan program baca
buku gratis
untuk meningkatkan minat literasi.
- Pendampingan psikososial bagi anak-anak korban
kekerasan, bencana, atau trauma.
Dengan program yang adaptif,
Sekolah Rakyat bukan hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menyiapkan
anak-anak agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan.
Peran Relawan dan Masyarakat
Sekolah Rakyat tidak akan berjalan tanpa dukungan relawan dan masyarakat. Relawan biasanya datang dari mahasiswa, guru, aktivis, bahkan pekerja kantoran yang ingin berbagi waktu dan ilmu.
Mereka mengajar dengan sukarela, mulai dari mata pelajaran dasar hingga
keterampilan khusus.
Masyarakat pun berkontribusi, misalnya dengan menyediakan tempat belajar, buku, alat tulis, atau bahkan sekadar memotivasi anak-anak agar rajin hadir.
Peran kolektif inilah yang membuat Sekolah Rakyat terasa hidup. Ia bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang kebersamaan.
Dukungan Pemerintah & Masa Depan
Sekolah Rakyat
Walaupun mayoritas dikelola
swadaya, Sekolah Rakyat mulai mendapat perhatian dari pemerintah. Beberapa
daerah telah memberikan bantuan berupa buku, tenaga relawan tambahan, hingga
sarana pendukung sederhana.
Ke depan, kolaborasi ini diharapkan semakin kuat. Pemerintah dapat menjadikan Sekolah Rakyat sebagai mitra untuk mengurangi angka putus sekolah dan memperluas akses pendidikan di wilayah yang sulit dijangkau.
Selain itu, kerja sama dengan sektor swasta dan lembaga
internasional juga bisa memperkuat keberlanjutan program.
Jika dukungan kolektif ini
terus berjalan, Sekolah Rakyat akan menjadi simbol bahwa pendidikan benar-benar
untuk semua, bukan hanya bagi mereka yang mampu secara finansial.
Pendidikan untuk Semua
Sekolah Rakyat adalah cermin
sederhana namun kuat bahwa pendidikan sejati lahir dari kepedulian. Ia bukan
sekadar tempat anak-anak belajar membaca dan menulis, melainkan wadah untuk
menumbuhkan harapan, percaya diri, dan solidaritas.
Di tengah tantangan besar
dalam pemerataan pendidikan, Sekolah Rakyat mengajarkan kita bahwa solusi bisa
lahir dari bawah. Dengan semangat gotong royong, pendidikan bisa menjadi
gerakan yang benar-benar membebaskan dan merata.