Senin, 03 November 2025

Kenapa Sekolah Kedinasan Ini Sepi Peminat di 2024-2025? Ini Alasannya dan Peluangnya

Kenapa Sekolah Kedinasan Ini Sepi Peminat di 2024-2025? Ini Alasannya dan Peluangnya

Sekolah kedinasan sejak lama dikenal sebagai jalur prestisius menuju karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, di balik popularitas besar sekolah seperti STAN, IPDN, atau STIS, ternyata masih banyak sekolah kedinasan lain yang justru sepi peminat.


Padahal, peluang kerja dan fasilitas yang mereka tawarkan tak kalah menarik, bahkan bisa menjadi jalur cepat menuju karir mapan di sektor pemerintahan.

 

Sekilas Tentang Sekolah Kedinasan di Indonesia

Sekolah kedinasan merupakan perguruan tinggi yang berada langsung di bawah kementerian atau lembaga negara. Tujuannya untuk menyiapkan calon ASN yang memiliki kompetensi teknis dan integritas tinggi.


Programnya bervariasi, mulai dari Diploma III hingga Sarjana Terapan, dan sebagian besar lulusannya langsung ditempatkan di instansi pemerintah.


Beberapa sekolah kedinasan populer yang sering dibanjiri pelamar antara lain:

  • Politeknik Keuangan Negara STAN (Kemenkeu)
  • Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
  • Politeknik Statistika STIS (BPS)
  • Politeknik Imigrasi (POLTEKIM)
  • Politeknik Pemasyarakatan (POLTEKIP)


Namun di luar itu, masih ada lebih dari 20 sekolah kedinasan aktif di Indonesia yang memiliki peran vital, tetapi belum banyak dikenal masyarakat.

 

Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Tapi Menjanjikan

Data pendaftaran tahun 2024–2025 dari BKN dan KemenPAN-RB menunjukkan, sejumlah sekolah kedinasan mengalami penurunan jumlah pelamar hingga lebih dari 40% dibanding tahun sebelumnya. Berikut beberapa contohnya:

Gedung Politeknik Penerbangan Makassar dengan taruna yang sedang beraktivitas di area kampus

1. Politeknik Penerbangan Makassar (Kemenhub)

Menawarkan jurusan seperti Teknik Listrik Bandar Udara, Telekomunikasi dan Navigasi Udara, serta Pemeliharaan Pesawat. Meski fasilitasnya modern dan peluang kerja di sektor transportasi udara sangat tinggi, sekolah ini sering kali mendapat jumlah pelamar jauh lebih sedikit dibanding sekolah kedinasan populer lainnya. Padahal, lulusan Politeknik Penerbangan berpeluang besar bekerja di AirNav Indonesia, Kemenhub, hingga BUMN sektor penerbangan.

 

2. Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD Bekasi)

Salah satu sekolah kedinasan unggulan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan, namun peminatnya masih terbatas. Bidang studi seperti rekayasa transportasi darat dan keselamatan lalu lintas sering dianggap “terlalu teknis” bagi sebagian pelajar, padahal prospeknya tinggi karena Indonesia terus memperluas infrastruktur transportasi nasional.

 

3. Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung

Sekolah ini mendidik calon ASN di sektor kelautan dan ekonomi biru. Peminatnya masih relatif rendah, tetapi prospeknya luar biasa karena Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia. Lulusan langsung diarahkan bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan lembaga pelabuhan strategis.

 

4. Politeknik Pelayaran Surabaya

Menyediakan program pendidikan untuk calon pelaut dan tenaga keselamatan kapal. Sekolah ini memberikan kombinasi pelatihan akademik dan praktik laut yang ketat. Walau tak seramai STAN atau IPDN, karir lulusannya sangat terbuka baik di instansi pemerintah maupun perusahaan pelayaran internasional.

 

5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (BSSN)

Sekolah kedinasan baru di bawah Badan Siber dan Sandi Negara ini menawarkan jurusan keamanan siber dan kriptografi. Karena bidangnya masih tergolong baru, jumlah pendaftarnya belum sebanyak sekolah lain. Namun dengan meningkatnya ancaman digital, kebutuhan ASN di bidang ini terus melonjak—menjadikannya “permata tersembunyi” di dunia kedinasan.

 

Mengapa Beberapa Sekolah Kedinasan Sepi Peminat?

Beberapa faktor penyebab fenomena ini antara lain:

 

1. Kurangnya Sosialisasi dan Promosi

Tidak semua sekolah kedinasan aktif melakukan publikasi digital. Akibatnya, banyak calon pendaftar yang hanya mengenal sekolah populer seperti STAN dan IPDN, tanpa mengetahui bahwa ada banyak sekolah lain dengan prospek karir serupa.

 

2. Bidang Studi yang Dianggap Terlalu Spesifik

Program seperti teknik transportasi, kelautan, atau enkripsi data terdengar rumit bagi sebagian pelajar. Padahal, jurusan semacam itu justru memiliki nilai strategis karena Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang tersebut.

 

3. Lokasi dan Persepsi Umum

Sebagian sekolah kedinasan berlokasi di luar Pulau Jawa atau di daerah yang jauh dari pusat kota. Kondisi ini membuat calon mahasiswa ragu, meski fasilitas dan jaminan karirnya sudah jelas.

 

4. Kurangnya Informasi Mengenai Prospek Karir

Banyak siswa SMA dan SMK yang belum memahami bahwa lulusan sekolah kedinasan, termasuk yang kurang populer, bisa langsung diangkat menjadi CPNS atau pegawai kementerian. Kurangnya informasi inilah yang menurunkan jumlah pelamar potensial.

Pelatihan ASN Kemenkumham, upacara penyematan tanda

Peluang Emas di Balik Sepinya Peminat

Menariknya, sekolah kedinasan dengan peminat rendah justru menyimpan peluang besar. Dengan jumlah pelamar yang lebih sedikit, rasio kelulusan seleksi menjadi lebih tinggi, dan peluang diterima meningkat signifikan.


Selain itu, sebagian besar sekolah kedinasan bidang teknis memiliki ikatan dinas, artinya lulusan akan langsung bekerja setelah lulus tanpa harus mencari pekerjaan baru. Misalnya, lulusan POLTEKIM dan POLTEKIP langsung ditempatkan di Direktorat Jenderal Imigrasi dan Pemasyarakatan.

 

Kelebihan Sekolah Kedinasan Sepi Peminat

  • Biaya kuliah ditanggung pemerintah atau sangat ringan
  • Fasilitas asrama dan pembinaan karakter
  • Kurikulum berbasis praktik dan keahlian lapangan
  • Peluang kerja langsung di instansi pemerintah
  • Potensi karir hingga level struktural ASN


Berbagai kelebihan tersebut menunjukkan bahwa sekolah kedinasan yang sepi peminat tetap memiliki nilai strategis bagi calon ASN masa depan. Melalui sistem pendidikan yang terarah dan berbasis praktik, para taruna dibekali kemampuan teknis serta disiplin tinggi sejak awal.


Proses ini juga selaras dengan standar pembinaan yang diterapkan di berbagai lembaga kedinasan lain.

 

Cara Memanfaatkan Peluang Ini

Untuk pelajar SMA dan SMK yang ingin menembus karir ASN, strategi terbaik adalah memanfaatkan peluang dari sekolah kedinasan yang belum ramai peminat. Pastikan kamu:


  • Selalu cek situs resmi seperti dikdin.bkn.go.id dan bkn.go.id
  • Pelajari jurusan-jurusan yang jarang diminati tapi relevan dengan kebutuhan nasional
  • Siapkan diri sejak dini untuk menghadapi tes akademik dan kesamaptaan


Dengan langkah strategis dan kesiapan mental, peluang untuk menjadi ASN lewat jalur ini sangat terbuka.


Sekolah kedinasan yang sepi peminat bukan berarti kalah bergengsi. Justru, di balik rendahnya animo pendaftar, terdapat peluang besar bagi calon mahasiswa yang ingin meniti karir ASN dengan tingkat persaingan lebih ringan. 


Dunia kedinasan tidak hanya soal popularitas STAN atau IPDN, tapi juga tentang kesiapan untuk mengabdi melalui berbagai bidang penting, dari transportasi, kelautan, hingga siber nasional.


Pilih sekolah kedinasan yang sesuai minat, kenali potensinya, dan bersiaplah menjadi bagian dari generasi profesional yang menggerakkan roda pemerintahan masa depan Indonesia.

 

Penulis: Nurwanda Noralita (nor)

Postingan Terkait

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *