Kenapa Sekolah Kedinasan Ini Sepi Peminat di 2024-2025? Ini Alasannya dan Peluangnya

Sekolah kedinasan sejak lama dikenal sebagai jalur prestisius menuju karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, di balik popularitas besar sekolah seperti STAN, IPDN, atau STIS, ternyata masih banyak sekolah kedinasan lain yang justru sepi peminat.
Padahal, peluang kerja dan fasilitas yang mereka tawarkan tak kalah menarik, bahkan bisa menjadi jalur cepat menuju karir mapan di sektor pemerintahan.
Sekilas Tentang Sekolah Kedinasan di Indonesia
Sekolah kedinasan merupakan
perguruan tinggi yang berada langsung di bawah kementerian atau lembaga negara.
Tujuannya untuk menyiapkan calon ASN yang memiliki kompetensi teknis dan
integritas tinggi.
Programnya bervariasi, mulai
dari Diploma III hingga Sarjana Terapan, dan sebagian besar lulusannya langsung
ditempatkan di instansi pemerintah.
Beberapa sekolah kedinasan
populer yang sering dibanjiri pelamar antara lain:
- Politeknik Keuangan Negara STAN (Kemenkeu)
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)
- Politeknik Statistika STIS (BPS)
- Politeknik Imigrasi (POLTEKIM)
- Politeknik Pemasyarakatan (POLTEKIP)
Namun di luar itu, masih ada
lebih dari 20 sekolah kedinasan aktif di Indonesia yang memiliki peran vital,
tetapi belum banyak dikenal masyarakat.
Sekolah Kedinasan yang Sepi Peminat, Tapi Menjanjikan
Data pendaftaran tahun 2024–2025 dari BKN dan KemenPAN-RB menunjukkan, sejumlah sekolah kedinasan mengalami penurunan jumlah pelamar hingga lebih dari 40% dibanding tahun sebelumnya. Berikut beberapa contohnya:

1. Politeknik Penerbangan Makassar (Kemenhub)
Menawarkan jurusan seperti
Teknik Listrik Bandar Udara, Telekomunikasi dan Navigasi Udara, serta
Pemeliharaan Pesawat. Meski fasilitasnya modern dan peluang kerja di sektor
transportasi udara sangat tinggi, sekolah ini sering kali mendapat jumlah
pelamar jauh lebih sedikit dibanding sekolah kedinasan populer lainnya.
Padahal, lulusan Politeknik Penerbangan berpeluang besar bekerja di AirNav
Indonesia, Kemenhub, hingga BUMN sektor penerbangan.
2. Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI-STTD Bekasi)
Salah satu sekolah kedinasan
unggulan di bawah Badan Pengembangan SDM Perhubungan, namun peminatnya
masih terbatas. Bidang studi seperti rekayasa transportasi darat dan
keselamatan lalu lintas sering dianggap “terlalu teknis” bagi sebagian pelajar,
padahal prospeknya tinggi karena Indonesia terus memperluas infrastruktur
transportasi nasional.
3. Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung
Sekolah ini mendidik calon ASN
di sektor kelautan dan ekonomi biru. Peminatnya masih relatif rendah, tetapi
prospeknya luar biasa karena Indonesia adalah negara maritim terbesar di dunia.
Lulusan langsung diarahkan bekerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan
(KKP) dan lembaga pelabuhan strategis.
4. Politeknik Pelayaran Surabaya
Menyediakan program pendidikan
untuk calon pelaut dan tenaga keselamatan kapal. Sekolah ini memberikan
kombinasi pelatihan akademik dan praktik laut yang ketat. Walau tak seramai
STAN atau IPDN, karir lulusannya sangat terbuka baik di instansi pemerintah
maupun perusahaan pelayaran internasional.
5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (BSSN)
Sekolah kedinasan baru di
bawah Badan Siber dan Sandi Negara ini menawarkan jurusan keamanan siber
dan kriptografi. Karena bidangnya masih tergolong baru, jumlah pendaftarnya
belum sebanyak sekolah lain. Namun dengan meningkatnya ancaman digital,
kebutuhan ASN di bidang ini terus melonjak—menjadikannya “permata tersembunyi”
di dunia kedinasan.
Mengapa Beberapa Sekolah Kedinasan Sepi Peminat?
Beberapa faktor penyebab
fenomena ini antara lain:
1. Kurangnya Sosialisasi dan Promosi
Tidak semua sekolah kedinasan
aktif melakukan publikasi digital. Akibatnya, banyak calon pendaftar yang hanya
mengenal sekolah populer seperti STAN dan IPDN, tanpa mengetahui bahwa ada
banyak sekolah lain dengan prospek karir serupa.
2. Bidang Studi yang Dianggap Terlalu Spesifik
Program seperti teknik
transportasi, kelautan, atau enkripsi data terdengar rumit bagi sebagian
pelajar. Padahal, jurusan semacam itu justru memiliki nilai strategis karena
Indonesia kekurangan tenaga ahli di bidang tersebut.
3. Lokasi dan Persepsi Umum
Sebagian sekolah kedinasan
berlokasi di luar Pulau Jawa atau di daerah yang jauh dari pusat kota. Kondisi
ini membuat calon mahasiswa ragu, meski fasilitas dan jaminan karirnya sudah
jelas.
4. Kurangnya Informasi Mengenai Prospek Karir
Banyak siswa SMA dan SMK yang belum memahami bahwa lulusan sekolah kedinasan, termasuk yang kurang populer, bisa langsung diangkat menjadi CPNS atau pegawai kementerian. Kurangnya informasi inilah yang menurunkan jumlah pelamar potensial.

Peluang Emas di Balik Sepinya Peminat
Menariknya, sekolah kedinasan
dengan peminat rendah justru menyimpan peluang besar. Dengan jumlah pelamar
yang lebih sedikit, rasio kelulusan seleksi menjadi lebih tinggi, dan
peluang diterima meningkat signifikan.
Selain itu, sebagian besar
sekolah kedinasan bidang teknis memiliki ikatan dinas, artinya lulusan
akan langsung bekerja setelah lulus tanpa harus mencari pekerjaan baru.
Misalnya, lulusan POLTEKIM dan POLTEKIP langsung ditempatkan di Direktorat
Jenderal Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Kelebihan Sekolah Kedinasan Sepi Peminat
- Biaya kuliah ditanggung pemerintah atau
sangat ringan
- Fasilitas asrama dan pembinaan karakter
- Kurikulum berbasis praktik dan keahlian
lapangan
- Peluang kerja langsung di instansi
pemerintah
- Potensi karir hingga level struktural ASN
Berbagai kelebihan tersebut
menunjukkan bahwa sekolah kedinasan yang sepi peminat tetap memiliki nilai
strategis bagi calon ASN masa depan. Melalui sistem pendidikan yang terarah dan
berbasis praktik, para taruna dibekali kemampuan teknis serta disiplin tinggi
sejak awal.
Proses ini juga selaras dengan
standar pembinaan yang diterapkan di berbagai lembaga kedinasan lain.
Cara Memanfaatkan Peluang Ini
Untuk pelajar SMA dan SMK yang
ingin menembus karir ASN, strategi terbaik adalah memanfaatkan peluang dari
sekolah kedinasan yang belum ramai peminat. Pastikan kamu:
- Selalu cek situs resmi seperti dikdin.bkn.go.id
dan bkn.go.id
- Pelajari jurusan-jurusan yang jarang
diminati tapi relevan dengan kebutuhan nasional
- Siapkan diri sejak dini untuk menghadapi
tes akademik dan kesamaptaan
Dengan langkah strategis dan
kesiapan mental, peluang untuk menjadi ASN lewat jalur ini sangat terbuka.
Sekolah kedinasan yang sepi peminat bukan berarti kalah bergengsi. Justru, di balik rendahnya animo pendaftar, terdapat peluang besar bagi calon mahasiswa yang ingin meniti karir ASN dengan tingkat persaingan lebih ringan.
Dunia kedinasan tidak hanya soal
popularitas STAN atau IPDN, tapi juga tentang kesiapan untuk mengabdi melalui
berbagai bidang penting, dari transportasi, kelautan, hingga siber nasional.
Pilih sekolah kedinasan yang
sesuai minat, kenali potensinya, dan bersiaplah menjadi bagian dari generasi
profesional yang menggerakkan roda pemerintahan masa depan Indonesia.
Penulis: Nurwanda Noralita (nor)
